Sebuah perusahaan Australia menjadi terkenal setelah masuknya perusahaan AS Accel Partners yang juga investor awal Facebook. Perusahaan ini berkembang dari garasi dengan modal utang.
Seperti dikutip dari SMH, perusahaan Atlassian penjual software yang digunakan oleh berbagai perusahaan besar di dunia itu kini berharga ratusan juta dolar AS. Wajar jika Scott Farquhar dan Mike Cannon-Brokes pendiri perusahaan yang masih berusia muda, kini jadi salah satu jutawan di Australia .
Keduanya mendirikan perusahaan di 2002 saat berumur 22 tahun, ketika bertemu di University of New South Wales saat kuliah di jurusan sains/IT. Selanjutnya, mereka drop out dengan mengundurkan diri karena ingin melahirkan perusahaan yang saat ini telah memiliki 225 pegawai berbasis di Sydney, San Francisco dan Amsterdam .
Tahun lalu, mereka memiliki pendapatan senilai US$58 juta (Rp527,8 miliar) dan 2006, Ernst & Young memberikan penghargaan kepada Farquhar dan Cannon-Brokes sebagai pengusaha unggulan.
Investasi senilai AUS$60 juta (Rp479,5 miliar) dari Accel Partners kemudian menjadi sesuatu yang mencengangkan karena perusahaan ini seringkali ‘merenggut’ perusahaan sukses. Accel Partners merupakan investor awal Facebook, dan perusahaan pengiklanan mobile AdMob yang tahun lalu telah dijual kepada Google senilai US$750 juta (Rp 6,8 triliun).
Yang menakjubkan, Atlassian tidak pernah menambah investasi hanya dari para pendiri mereka. “Kami mengembangkan versi pertama dari produk kami saat bekerja di sebuah garasi sebelum akhirnya kami memiliki kantor pertama,” ujar Farquar.
“Kami ingin mengembangkan ini (perusahaan) menjadi senilai miliaran dolar dan menjadi perusahaan perangkat lunak pertama di Australia yang mendapatkannya.”
Atlassian merampingkan pengembangan produk dengan beberapa jenis software yang memungkinkan pebisnis mengatur tugas dan alur kerja sekaligus berkolaborasi dengan proyek. Perusahaan ini juga membuat sejumlah perangkat spesifik bagi perkembangan software.
Beberapa perusahaan software 10 besar di dunia di antaranya Microsoft dan Oracle, telah menggunakan produk mereka, begitu pula dengan Shell dan Toyota . Pelanggan Atlassian termasuk pula universitas di antaranya Harvard, Stanford, Yale dan MIT serta raksasa telekomunikasi yaitu Nokia Verizon dan AT&T serta distributor online seperti Amazon dan BestBuy.
Atlassian telah belajar banyak dari Google untuk menjaga para pegawai mereka agar terus bahagia dengan budaya yang menyenangkan disertai berbagai fasilitas pendukung kesuksesan.
Setiap Jumat, tim Sydney ini mengadakan turnamen Poker hingga jam 1 malam. Tidak hanya itu, dengan investasi Accel, setiap pegawai akan mendapatkan kekayaan lewat pembagian saham.
Ian Birks, kepala eksekutif AIIA, asosiasi industri ICT di Australia mengatakan bahwa Atlassian merupakan salah satu contoh kasus besar yang mampu menginspirasi perusahaan yang berbasis di Australia untuk mendapatkan kesuksesan.
“Meskipun ekosistem bisnis tampak tidak terlalu menguntungkan di Australia bagi pengusaha perangkat lunak, ini cukup menakjubkan untuk mengamati role model seperti Atlassian terus berkembang,” ujar Birks.
Posting Komentar
Pengunjung yang Baik adalah Selalu meninggalkan Komentar dengan Baik dan Sopan :D